Pekanbaru (20/10/2021), menjadi hari yang istimewa bagi BPS Riau karena kedatangan tamu yang istimewa pula yaitu kunjungan Deputi MIS (Metodologi dan Informasi Statistik) dan Statistisi Utama BPS RI. Antusias dan suka cita terlihat jelas pada seluruh Pegawai BPS se Provinsi Riau menunjukkan kerinduan yang mendalam atas pertemuan yang sudah lama dinantikan walaupun pertemuan ini dilaksanakan bertepatan pada hari libur nasional.
Kunjungan ini didahuli dengan kedatangan Deputi MIS, Dr.Eng. Imam Machdi, MT. dan Statistisi Utama Dr. Adi Lumaksono, MA. Ke kantor BPS Riau dan disambut dengan penyematan tanjak sebagai bentuk penghormatan kedatangan tamu di ranah melayu. Selanjutnya, diadakan kegiatan berbincang-bincang atau yang lebih dikenal dalam bahasa melayu “Basembang bersama Pak Imam Machdi dan Pak Adi Lumaksono” yang dibuka dengan sambutan dari Kepala BPS Provinsi Riau, Bapak Drs. Misfaruddin, M.Si. kemudian dilanjutkan dengan paparan dari Pak Imam Machdi.
Dalam paparannya, Pak Imam menjelaskan kedatangan beliau bersama Statistisi Utama adalah dalam rangka penyelenggaraan gladi kotor Sensus Pertanian (ST) 2023 yang dilaksanakan di Kabupaten Kampar, Riau. Gladi kotor ini bertujuan untuk menguji kuesioner, menguji moda pengumpulan data CAPI dan menguji organisasi lapangan pelasanaan ST 2023 mendatang. Beliau juga menyampaikan bahwa pelaksanaan ST 2023 nanti berbeda dengan ST sebelumnya dimana ST 2023 ini BPS akan bersinergi dengan Kementan, KLHK, KKP dan Kementrian/Lembaga lainnya demi menuju Satu Data Pertanian di Indonesia.
Selanjutnya, pada kesempatan Basembang ini Statistisi Utama BPS RI, Dr. Adi Lumaksono, M.A turut pula memaparkan beberapa hal terkait Grand Design Sensus Pertanian 2023. Sensus Pertanian mengacu kepada WCA (World Programme for the Census of Agriculture) dan menjadi acuan pada pelaksanaan sensus pertanian dunia selama 2016 s.d. 2025. Pada kesempatan ini beliau juga menyampaikan output yang diharapkan dan Timeline dari pelaksanaan ST 2023.
Setelah pemaparan dari kedua tamu istimewa ini, sesuai tema Basembang, maka diadakan pula diskusi dan tanya jawab dari pegawai BPS Riau baik yang hadir secara langsung maupun virtual. Pada sesi ini, Deputi MIS menjelaskan bahwa BPS telah memasuki era fungsional dimana pekerjaan tidak lagi dibatasi oleh dinding pemisah bidang perbidang atau yang sekarang dikenal “fungsi” tetapi menerapkan sistem kerja berdasarkan tim yang memungkinkan setiap pegawai fungsional dapat bekerja lintas sesuai dengan SK tim kerja yang disusun.
Sebagai penutup pada acara Basembang, Pak Imam dan Pak Adi berpesan kepada pegawai BPS Riau untuk terus meningkatkan kapasitas diri demi SDM unggul guna menghasilkan kualitas data yang berkualitas menuju SATU DATA INDONESIA.
