Paparan Outlook Perekonomian Riau Pada Rakorda I Kanwil DJP Riau Tahun 2023

Dumai (09/02/2023), bertempat di The Zuri Hotel Dumai kegiatan Paparan Outlook Perekonomian Riau pada kegiatan Rapat Koordinasi Daerah I Kanwil DJP Riau dilaksanakan. Paparan disampaikan langsung oleh Kepala BPS Provinsi Riau, Drs. Misfaruddin MSi.

Kepala kantor wilayah DJP Riau, Drs Ahmad Jamhari menyampaikan bahwa Rakorda I DJP Riau bertemakan “Kolaborasi untuk Negeri Meraih Hattrick, Lanjutkan Ukir Prestasi” dari jauh hari sudah meminta Kepala BPS Provinsi Riau untuk menjadi narasumber yang dapat menjelaskan potret statistik perekonomian di Provinsi Riau. “Dengan potret yang disajikan oleh BPS, DJP dapat membuat asumsi-asumsi dalam penetapan target kinerja di tahun 2023” pungkas Ahmad Jamhari.

Paparan Outlook Perekonomian Riau diawali dengan penjelasan catatan peristiwa di tahun 2022 yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Riau berupa Pemulihan Pandemi COVID-19, Konflik Geopolitik, Fenomena Anomali Cuaca, hingga Tekanan Inflasi Global. “Perekonomian global mengalami sejumlah guncangan sepanjang tahun 2022, berakibat pada berfluktuasinya harga komoditas unggulan Riau (TBS dan CPO) dibanding tahun-tahun sebelumnya” jelas Misfaruddin.

Penjelasan berikutnya terkait kondisi inflasi di Riau pada awal tahun 2023 didorong oleh peningkatan permintaan komoditas pangan & perumahan. Sementara itu pada perkembangan ekspor dapat dilihat bahwa Nilai Ekspor Desember 2022 Sebesar US$ 1.811,60 Juta Naik 0,19 Persen dibanding November 2022. Dimana Ekspor Nonmigas Menyumbang 95,66% dari total Ekspor Desember 2022. Di tahun 2022, Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia atau terbesar ke-1 di luar Pulau Jawa. Kontribusi PDRB Provinsi Riau terhadap total PDRB seluruh provinsi di Indonesia sebesar 5,18 persen.

Dalam menghadapi kinerja perekonomian Riau di tahun 2023, Misfaruddin juga menyampaikan bahwa Isu ketidakpastian perekonomian global, konflik geopolitik, hingga kekanan inflasi global masih menjadi tantangan yang akan dihadapi. Kondisi ini tentunya harus disiapkan langkah-langkah mitigasi berupa: Menjaga stabilitas inflasi terutama inflasi pangan, Meningkatkan daya beli masyarakat, Hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, guna memenuhi kebutuhan domestik, menambah pangsa pasar ekspor baru, program jangka Panjang food estate program jangka panjang pemerintah nasional dalam bentuk perkampungan industri pangan. (ddg)